Peneliti LIPI Kembangkan Pompa Air Anti-Longsor

TEMPO.CO, Bandung - Tim dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengembangkan inovasi pompa air tanah sebagai pencegah longsor. Pompa air tanah versi kedua ini memakai sistem pembuang gelembung udara agar sistem berjalan lancar. Ide dan bahannya sederhana.
Inovasi yang disebut teknologi gravitasi ekstraksi air tanah untuk testabilan lereng (ThE GREATeSt) itu kini ditangani Adrin Tohari, Arifan Jaya Syahbana, serta teknisi Iyuk Rukmana. Mulai dibuat di laboratorium Geologi Teknik LIPI Bandung pada Februari 2015. Selama 8 bulan tim membuat 14 buah pompa air tanah dengan biaya Rp 20 juta. Bahan utamanya berupa pipa peralon (PVC) dan pipa stainless steel serta selang hidrolik atau kompresor.
Saat musim hujan, air yang meresap hingga menembus batuan tak kedap air akan menaikkan permukaan air tanah di dalam lereng. “Akibatnya air itu mendorong lapisan tanah untuk bergerak dan menjadi longsor,” kata Adrin kepada Tempo, Jumat, akhir pekan lalu."Pompa ini dapat menyedot air tanah yang naik ke permukaan lapisan tanah lereng."
Pompa air tanah buatan LIPI tersebut untuk mencegah longsor dalam. Selain pompa, perlengkapan lain berupa pipa filter air yang dipasang tegak di sumur air tanah. Dari pipa itu air tanah disalurkan ke selang dengan gaya gravitasi ke pompa untuk dialirkan ke sungai atau bak air warga di kaki lereng. Dengan begitu air tanah tidak akan bisa naik dari permukaan normal karena otomatis dialirkan ke luar lereng.
Teknologi penanganan air tanah tersebut dinilai efektif dan ekonomis dibandingkan metode penguatan lereng dengan tiang pancang, bor, atau bronjong. “Teknologi ini sangat sederhana karena hanya memerlukan lubang bor, filter hisap, selang hisap, dan sistem pengontrol ketinggian muka air tanah,” kata Adrin. Perangkat pompa air tanah itu hanya bisa bekerja di kedalaman maksimal 10 meter.
ANWAR SISWADI
Sumber : Tempo.co, 21 Maret 2016