54 Tahun LIPI: Kesiapan Transisi Menuju Transformasi Lembaga

 
 
Kesiapan melakukan transformasi dalam berbagai aspek dan tuntutan karya riset dan inovasi yang mutakhir, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang hyperconnected, memerlukan kecepatan adaptasi, kelincahan, dan daya tahan yang baik. Guna melengkapi pemahaman dan mendukung persiapan sivitas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di masa transisi organisasi menuju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini, LIPI mengundang Prof. Rheinald Kasali untuk memberikan materi dalam Talkshow ‘Riset dan Inovasi di Dunia Hyperconnected’, pada Kamis, 26 Agustus 2021 melalui virtual zoom https://s.id/HUTLIPI, dengan meeting ID: 91944193359 dan passcode: hutlipi54 atau via YouTube LIPI mulai pukul 08.00 WIB.
Jakarta, 25 Agustus 2021. Kiprah LIPI selama 54 tahun ini, diwarnai dengan berbagai macam inovasi dan terobosan baru baik di bidang riset maupun manajemen organisasinya. “Saya sebagai bagian dari LIPI pada saat itu, tahu betul bahwa LIPI telah bertranformasi untuk terus melakukan perbaikan di berbagai aspek dan lini organisasi melalui penyesuaian tugas dan fungsi,” ungkap Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. “Mulai dari pengembangan sistem IT, peningkatan kualitas SDM, hingga pembangunan infrastruktur riset terbuka dan terintegrasi telah dilakukan LIPI untuk peningkatan mutu layanan,” tambahnya.

Proses transformasi LIPI ke dalam BRIN tidak terlepas dari kesiapan sumber daya manusia LIPI yang produktif, optimis, dan professional di sepanjang masa transisi. Tahun ini LIPI telah memasuki kiprahnya yang ke-54 tahun, tepatnya pada 23 Agustus 2021 kemarin. “Ini adalah kiprah kita yang terakhir dengan ‘bendera’ LIPI,” tutur Pelaksana Harian Kepala LIPI Agus Haryono.

Walaupun demikian, ia mengimbau agar sivitas LIPI tidak perlu bersedih. Baginya, ini bukan merupakan sesuatu yang kurang baik, melainkan justru merupakan awal yang baik. Agus menegaskan, LIPI siap bertransformasi dan berintegrasi menjadi bagian dari BRIN ke depan. “Saya berharap dalam transformasi LIPI yang telah kita jalankan selama ini dengan segala dinamikanya, menjadi pemacu semangat kita bersama untuk selalu inovatif dalam berbagai lini kinerja. Mari tetap menanamkan nilai integritas, ilmiah, dan unggul untuk membangun bangsa ini dengan ilmu pengetahuan,” ungkap Agus.

Menilik perjalanan LIPI pada beberapa tahun terakhir, pada dasarnya LIPI telah menerapkan tranformasi organisasi dalam konteks reformasi birokrasi. Sejak 2018, LIPI berbenah diri untuk melakukan fokus capaian riset dan inovasi. Salah satu program kerja yang dilakukan LIPI adalah melakukan percepatan transformasi dengan menerapkan bureaucracy engineering.

Perubahan fundamental yang dibangun LIPI untuk memperbaiki manajemen lembaga riset antara lain meningkatkan kualitas SDM, menyediakan infrastruktur riset, merampingkan organisasi, dan menyederhanakan proses bisnis manajemen lembaga riset, serta mengelola anggaran riset menjadi lebih efisien dan produktif. “Semua proses tranformasi ini berlangsung di tengah-tengah dunia yang hyperconnected, saling terkoneksi secara intens. Transformasi organisasi yang cukup masif ini juga terhubung dengan hyperconnected society,” tutur Agus.

Ketergantungan akan teknologi komunikasi, perubahan pola dan waktu kerja pegawai selama pandemi juga menimbulkan tantangan dan peluang tersendiri, termasuk dalam menghadapi transformasi organisasi.

“Dengan lebih dari 4000 sumber daya manusia yang ada di LIPI, Saya yakin bahwa kiprah 54 Tahun LIPI telah menanamkan semangat berinovasi, berikan solusi untuk negeri,” pungkasnya. Sebagai informasi, pada kesempatan yang sama, LIPI mengumumkan nama-nama penerima Satyalancana Wira Karya Pembangunan dan penghargaan LIPI untuk sejumlah inventor.


Sivitas Terkait : Dr. Eng. Agus Haryono
Diakses : 7784    Dibagikan :