LIPI Gelar Simposium Peringati 45 Tahun Kerja Sama Jepang-ASEAN
Dalam pidatonya berjudul “Confluence of the Two Seas” di hadapan Parlemen India pada 2007, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe telah menggarisbawahi bahwa “Free and Open Indo-Pacific Strategy” adalah bagian penting dalam mewujudkan stabilitas dan kemakmuran masyarakat internasional. Salah satu tujuan dari strategi ini adalah untuk membangun konektivitas antara Asia dan Afrika yang mengarah pada stabilitas dan kemakmuran seluruh kawasan. “Dari sini, maka hubungan antara Jepang dan ASEAN, dimana Indonesia sebagai bagian di dalamnya menjadi penting,” tutur kata Dr. Firman Noor, Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI.
Firman menambahkan bahwa dalam perspektif hubungan Jepang – ASEAN dan keterkaitannya dengan “Free and Open Indo-Pacific Strategy”, istilah Indo-Pasifik menjadi krusial sebagai sebuah area geografis penting yang pernah ditekankan oleh Presiden Amerika Serikat dalam the 20th ASEAN-Japan Summit pada tahun 2017 lalu. Oleh karena itu, simposium yang digelar kali ini, menjadi bagian penting untuk memperdalam tentang pemahaman terhadap strategi bebas dan terbuka di kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, akan diulas pula tentang bagaimana Jepang dan ASEAN bekerja sama untuk meningkatkan perdamaian dan kemakmuran kawasan.
Sebagai informasi, simposium ini sendiri akan menghadirkan beberapa pembicara penting, antara lain Dr. Yuichi Hosoya (Professor of International Politics, Faculty of Law, Keio University Jepang) dan Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar (peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI). Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh H.E. Kazua Sunaga (Ambassador Mission of Japan to ASEAN).
Keterangan Lebih Lanjut:
- Dr. Firman Noor, MA (Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI)
- Dwie Irmawaty Gultom, Ph.D. (Kepala Bagian Humas, Biro Kerja sama, Hukum, dan Humas LIPI)
Sumber: Puslit Politik LIPI
Penulis: pwd
Editor :dig
Siaran Pers disiapkan oleh Humas LIPI
Sumber : Biro Kerja Sama, Hukum dan Humas LIPI
Sivitas Terkait : Dr. Firman Noor S.IP., M.A